belfashop

Just another WordPress.com site

Posts Tagged ‘Umum’

Haruskah Balita Masuk Prasekolah?

Posted by belfashop on June 10, 2011

TIDAK Harus! Menurut Anna Surti Ariani, S.Psi, pakar perkembangan dan pendidikan anak, masuk playgroup itu tidak harus. Selama ada yang bisa menjaga anak dengan aman di rumah dan mampu menstimulasi dengan baik, balita tidak harus masuk playgroup. Dan sepanjang orangtua atau pengasuh mampu menerapkan berbagai parenting style yang tepat, anak tak harus masuk sekolah sebelum usia 4 tahun. “Dengan pola pengasuhan yang baik di rumah, balita justru bisa bermain dengan lebih bebas dan tenang. Tentunya juga perlu tambahan pengalaman bermain di luar rumah dengan para tetangga,” terang Nina.

Soal indikator, menurut Nina berbeda untuk tiap usia. Rata-rata anak dikatakan cukup siap sekolah jika dia sudah lebih bisa mandiri dan tak terlalu menempel kepada orangtua. “Dia juga sebaiknya sudah bisa mengontrol buang airnya sehingga tak terus-terusan ngompol atau buang air besar,” jelas Nina. Menurut Nina, anak di bawah 4 tahun boleh masuk sekolah jika syarat-syarat ini terpenuhi:

1. Tidak ada yang bisa memastikan keamanan anak di rumah. Misalnya, karena yang menjaganya di rumah adalah pengasuh yang belum sepenuhnya kita percaya.

2. Tidak ada yang mengerti cara menstimulasi anak sesuai usianya. Misalnya, karena anak pertama, ibu atau pengasuh hanya membiarkannya saja untuk menonton TV karena tak tahu apa yang harus dilakukan atau karena malas.

3. Tidak punya waktu untuk menstimulasi, misalnya ibu bekerja.

4. Tak ada yang paham tentang pengasuhan yang tepat untuk anak, sehingga anak terus saja dimarahi.

5. Tak ada yang mengerti apakah anak normal atau ada gangguan dalam perkembangannya.

6. Anak memang betul-betul terlihat punya minat pergi ke sekolah, tapi yang terakhir ini tak boleh dipaksa, karena walaupun berminat, mungkin saja sesekali dia malas sekolah.

Jangan memaksa! Orang tua jangan terlalu bergantung pada sekolah. Sekarang ini ada beberapa sekolah yang menerima anak kurang dari 6 bulan. Sebenarnya, anak akan lebih baik berkembang di rumah dalam masa balitanya. Jangan memaksakan anak untuk sekolah terlalu dini. Menurut banyak penelitian, anak yang terlalu muda bersekolah, mungkin saja bisa mengikuti pelajaran tapi seringkali memiliki masalah dalam perkembangan emosi dan sosialnya kelak. Jika di rumah, memang tidak ada yang bisa mengasuh secara aman dan menstimulasi anak dengan tepat, boleh-boleh saja anak bersekolah. Pilih sekolah yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan balita.

Memilih Prasekolah. Menurut Nina, sekolah terbaik itu tak ada. Yang ada adalah sekolah yang paling tepat untuk balita kita. Contohnya, sekolah harus tidak terlalu jauh dari rumah, paling jauh adalah 30 menit perjalanan (Menghitungnya bukan dari jarak tempuh namun waktu tempuh, mengingat sekarang jalanan begitu macet). Jika anak aktif, ada baiknya bersekolah di sekolah yang memiliki halaman luas dengan kurikulum yang memungkinkan balita punya berbagai kegiatan aktif. Sementara untuk anak yang cenderung pemalu, lebih baik pilih yang jumlah anak di kelasnya sedikit saja atau guru berhasil mengenalkan anak kepada beberapa teman yang minatnya sama (tentu saja baik sekali kalau guru mengenal anak secara pribadi).”

Bagi orangtua yang merasa perlu memasukkan balitanya ke prasekolah, penting untuk mengecek apakah anaknya berkembang sesuai dengan usianya atau ada keterlambatan yang harus segera dikejar,” terang Nina. Karena, tujuan sekolah di usia dini bukanlah untuk mempersiapkan diri masuk SD, tapi lebih berupa stimulasi yang tepat untuk usianya.

Faktor lain yang perlu diperhatikan untuk prasekolah terutama adalah bagaimana si guru memperhatikan dan mengasuh anak, karena guru sebetulnya adalah pengganti orangtua di sekolah. Selain itu, prasekolah sebaiknya mengutamakan anak senang sekolah, bukannya menuntut anak menguasai kurikulum tertentu. Fasilitas yang lain hanyalah tambahan.

link sumber:
http://www.bayisehat.com/child-development-mainmenu-35/791-haruskah-balita-masuk-prasekolah.html
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9052541

[relatedPosts]

Posted in Artikel, Umum | Tagged: | Leave a Comment »

Anak Sulit Diatur? Lihat Dulu Perilaku Anda!

Posted by belfashop on June 10, 2011

Anak Anda sulit diatur, tak mau belajar, egois, manja, atau suka melawan? Jangan langsung menyalahkan anak, orang-orang di sekitarnya, atau “keadaan” bila si kecil menjadi anak yang bermasalah. Sebab, apa pun yang menjadi keluhan orangtua tentang anaknya, sebenarnya adalah kesalahan orang tua itu sendiri.

“Kebanyakan orangtua menyalahkan anak-anak mereka. Padahal, orangtua seharusnya mau melihat ke dalam dirinya, apa yang salah sehingga anak sulit diatur,” ujar Melly Kiong, penulis buku Cara Kreatif Mendidik Anak dalam talkhow bertema “Menjadi Orangtua Idaman bagi Putra-Putri Tercinta” di Kidzania, Pacific Place, Jakarta, Sabtu (23/4/2011).

Menurut dia, anak menjadi “bermasalah” karena mereka ingin menunjukkan ketidaksepakatan mengenai sikap orangtua mereka. Bila Anda bertanya kepada anak, adakah hal yang mereka keluhkan mengenai diri Anda, mereka mungkin akan mengatakan bahwa Anda galak, sok tahu, sok sibuk, tukang ngatur, egois, diktator, atau terlalu memanjakan. Oleh karena itulah, Melly menyimpulkan, apa pun yang terjadi pada anak, adalah karena orangtuanya.

“Jangan menyalahkan anak-anak jika mereka senang main game. Yang membelikan game kan orangtuanya,” ujar Melly memberi contoh.

Masih banyak contoh perilaku kurang baik dari anak yang sebenarnya dipicu oleh perilaku orangtua yang tidak menyenangkan. Misalnya, Melly menambahkan, anak-anak suka melawan karena orangtuanya diktator. Anak-anak manja karena orangtuanya memang terlalu memanjakan. Anak-anak egois karena orangtuanya pun egois.

“Kita pernah menjadi anak-anak, sedangkan anak-anak tidak pernah menjadi kita, orangtua. Oleh karena itu, dalam mendidik anak, masuklah ke dalam posisi anak kita, bukan memaksakan kehendak kita sendiri,” tambah Melly. Kesalahan orangtua lainnya adalah sering terlalu cepat menyimpulkan perilaku anak yang dianggap tidak sesuai nilai-nilai yang dimiliki.

Bila anak-anak menunjukkan sikap yang sulit diatur, Anda bisa mencoba mengatasinya dengan melakukan beberapa cara berikut:

1. Melibatkan anak untuk membuat aturan bersama. Sehingga ketika ia melanggar, ia bisa diingatkan lagi mengenai aturan-aturan yang telah disepakatinya. Buat konsekuensi dari pelanggaran tersebut berupa hukuman yang juga disetujui oleh anak. Jadi ketika mendapat hukuman, anak tidak kaget lagi karena ia yang menyetujui konsekuensi tersebut.

2. Bangun mental juang anak-anak. Biasakan agar anak mendapatkan sesuatu dengan perjuangan. Misalnya ia akan mendapatkan mainan apabila dapat membuat prestasi tertentu. Bahkan untuk uang jajan, biasakan memberinya sesuai kebutuhan anak. Jika anak menginginkan lebih, anak harus melakukan sesuatu yang bermanfaat atau membanggakan agar bisa mendapatkan uang lebih tersebut.

3. Bangun kepercayaan diri mereka. Biasakan untuk memuji setiap perbuatan baik yang dilakukan anak di rumah, sekecil apa pun, untuk membangun kepercayaan dirinya. Berikan sebutan-sebutan yang membuat anak bangga kepada dirinya seperti “si pintar” atau “si cantik” atau “si cerdas”.

4. Bangun “Museum Kasih Ibu”. Abadikan setiap momen bersama anak-anak. Misalnya menyimpan tiket bioskop ketika nonton bersama, menyimpan tiket pesawat ketika melakukan liburan bersama, atau menyimpan foto dan video kenangan dengan baik. Semua benda kenangan tersebut dapat dibuka dan dikenang bersama anak-anak suatu hari, untuk mengingatkan anak-anak akan masa-masa bahagia bersama ibu dan ayah.

5. Buat catatan-catatan yang mendekatkan ibu dengan anak. Misalnya sebelum anak berangkat sekolah, tuliskan catatan-catatatan tentang betapa sayangnya Anda kepada anak, lalu masukkan ke dalam kotak pensil. Atau tempelkan kertas berisi pesan-pesan sayang Anda di kulkas ketika Anda akan bertugas ke luar kota agar anak selalu merasa dekat dengan Anda. Buat pesan-pesan yang menyentuh anak sehingga anak mengerti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya tanpa merasa diperintah.

Melly juga mengingatkan, hal-hal yang memengaruhi kesuksesan adalah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, dan ketahanan menghadapi masalah. “Kecerdasan intelektual bisa dipertajam dengan pendidikan formal di sekolah. Namun kecerdasan emosi, spiritual, dan ketahanan menghadapi masalah adalah tugas ibu untuk melatih anak-anaknya,” kata Melly.

Kesalahan orangtua lainnya adalah terlalu cepat menghakimi perilaku anak yang dianggap salah.

Lihat diri kita dulu, jangan buru² menyalahkan anak, karena anak cenderung meniru perilaku orang tuanya

link sumber:
http://female.kompas.com/read/2011/04/24/2229530/Anak.Sulit.Diatur.Lihat.Dulu.Perilaku.Anda.
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8284199

 

[relatedPosts]

Posted in Artikel, Umum | Tagged: | Leave a Comment »

Jangan Lakukan 7 Hal ini Saat Bulan Madu!

Posted by belfashop on June 10, 2011

Jakarta – Dari semua proses pernikahan yang dilewati, hanya bulan madu yang benar-benar dinikmati berdua oleh Anda dan pasangan. Momen bulan madu merupakan saatnya Anda dan pasangan bersenang-senang, memanjakan diri, dan mengenal lebih jauh.

Momen ini juga sekaligus melambangkan awal perjalanan Anda sebagai suami istri. Jangan sampai awal pernikahan Anda diwarnai hal yang buruk. Perhatikan tujuh hal yang jangan dilakukan saat bulan madu.
1. Terlalu Serius
Dalam kehidupan pekerjaan dan sehari-hari mungkin Anda orang yang teratur dan perfeksionis. Lupakanlah sifat Anda yang satu ini ketika bulan madu. Ini adalah saatnya Anda dan pasangan bersantai dan bersenang-senang. Tak perlu ada jadwal yang harus dipatuhi, tak pernah ada aturan yang mengikat, atau hal kecil yang harus dipermasalahkan. Lepaskan saja diri Anda mengikuti alur suasana berlibur. Coba hal-hal baru dan berbeda. Nikmati momen spesial Anda dengan pasangan.

2. Tegang
Momen apalagi yang paling tepat untuk memanjakan diri selain bulan madu? Salah satu yang wajib Anda dan pasangan lakukan adalah mengeksplorasi kegiatan bercinta semaksimal mungkin. Ciptakan aura sensual dan rileks dengan pasangan agar kegiatan bercinta menjadi semakin tak terlupakan. Fokus pada pasangan Anda dan lupakan dunia sekitar Anda. Untuk pemanasan bisa dimulai dengan sesi pijat relaksasi di pinggir pantai atau makan malam romantis.

3. Menjadwalkan Kegiatan
Pasangan yang memilih bulan madu dengan paket tur biasanya memiliki jadwal kegiatan yang terjadwal. Jika Anda benar-benar ingin menggunakan paket tur, usahakan cari paket dengan jadwal yang tidak terlalu padat. Nikmati saja liburan Anda tanpa harus pusing memikirkan jadwal-jadwal yang menunggu keesokan hari. Jika Anda lelah, bersantai-santai saja di hotel. Esensi bulan madu bukan sepenuhnya untuk berwisata, tapi untuk memanjakan diri Anda dan pasangan. Jika memungkinkan, hindari mengambil paket bulan madu untuk keleluasaan Anda dan pasangan.

4. Mengajak Kerabat atau Keluarga
Tidak ada kewajiban untuk mengumumkan kepada seluruh keluarga atau kerabat kemana bulan madu Anda, apalagi mengajak mereka. Kalaupun ada anggota keluarga yang mengunjungi tempat tersebut pada saat yang sama, Anda tak perlu sibuk membuat jadwal untuk bertemu dengannya. Bulan madu adalah saatnya Anda fokus pada pasangan begitu juga sebaliknya. Jika Anda ingin membuat acara bersama teman atau keluarga, lakukan di lain hari.

5. Mengeluh
Ini adalah salah satu hal yang paling tidak boleh dilakukan pada saat bulan madu. Apapun yang terjadi usahakan untuk nikmati saja sebagai bagian dari pengalaman Anda dan pasangan. Bulan madu juga bukan momen yang tepat untuk mengungkit-ungkit masalah yang terjadi selama persiapan pernikahan. Hindari mengeluh dan berbicara negatif tentang orang lain apalagi tentang keluarga, teman, atau orang tua pasangan. Anda tentunya tidak mau bulan madu Anda diwarnai dengan perdebatan yang merusak mood romantis.

6. Lepas Kontrol
Jika Anda dan pasangan memutuskan untuk menghabiskan malam di klub dan meminum alkohol, pastikan Anda tahu batas kemampuan Anda. Jangan sampai Anda terlampau mabuk dan bersikap tidak terkontrol bahkan memalukan pasangan. Momen bulan madu adalah saatnya untuk mulai saling mengenal. Anda tak mau kan rasa kagum pasangan pada Anda pupus begitu saja hanya karena satu hal kecil?

7. Mengurusi Pekerjaan
Tinggalkan pekerjaan Anda sekali ini saja. Anda hanya pergi beberapa saat dan ini adalah momen intim anda pertama kali setelah resmi menjadi suami-istri. Harusnya untuk momen seumur hidup sekali ini pekerjaan bisa mengalah. Persiapkan dari jauh-jauh hari pekerjaan yang menumpuk. Delegasikan atau training teman sekerja Anda supaya bisa mem-backup pekerjaan Anda pada saat bulan madu. Untuk sekali ini saja, Anda harus bisa lebih membela kepentingan pasangan daripada pekerjaan.

Selamat berbulan madu!

link sumber:
http://www.wolipop.com/read/2011/06/10/124156/1657510/854/jangan-lakukan-7-hal-ini-saat-bulan-madu

[relatedPosts]

Posted in Artikel, Umum | Tagged: | Leave a Comment »

Konsentrasi Kerja Menurun? Ini Tips Mengatasinya

Posted by belfashop on June 10, 2011

Jakarta – Banyak hal yang dapat merusak konsentrasi kerja. Salah satunya kurang waktu tidur. Lalu bagaimana mengatasi masalah menurunnya konsentrasi? Dilansir dari Business Tag, ini beberapa cara untuk meningkatkan konsentrasi kerja.
1. Tidur Lebih Awal Banyak orang yang menunda tidur hingga ia merasa sangat kelelahan. Lelah yang berlebihan adalah musuh utama konsentrasi. Jika tidur terlalu larut, maka keadaan psikis dan fisik seseorang menurun. Untuk itu, tidurlah lebih awal dan rasakan efeknya di pagi hari. Tubuh akan lebih bugar, mood pun dapat terjaga seharian.
2. Menyiapkan Keperluan Kantor Sebelum Memulai KerjaKetika tiba di kantor, siapkan minuman, kertas, pulpen, data-data atau barang lainnya yang butuhkan ketika bekerja. Dengan begini, konsentrasi Anda tidak akan terpecah karena dapat dengan mudah menjangkau barang-barang yang dibutuhkan di sela-sela kerja.
3. Hindari Browsing Jika Tidak PentingHal lain yang dapat membuat konsentrasi terpecah adalah ketika Anda membuka situs-situs seperti Facebook, Twitter atau online shop. Tahanlah diri Anda untuk tidak membuka situs tersebut sampai pekerjaan selesai.
4. Cek E-mail Lebih SeringMengecek e-mail tiga hingga empat kali sehari dapat mempersingkat waktu kerja Anda. Apalagi, ponsel saat ini sudah dilengkapi dengan sistem push e-mail yang memiliki notifikasi yang dapat dibuka dan dibalas segera. Cek-lah email sebelum makan siang, sebelum meninggalkan kantor dan satu jam sebelum tidur.
5. Menetapkan Waktu FokusBiasanya waktu orang bisa sangat fokus saat melakukan pekerjaan adalah 40 menit. Pasang alarm atau stopwatch selama 40 menit, dan dalam rentang waktu itu, mulailah bekerja dengan serius. Setelah 40 menit, Anda bisa rileks sekitar lima hingga 10 menit. Kemudian fokuskan diri kembali selama 40 menit, begitu seterusnya.
6. Hindari Melakukan Pekerjaan Secara BersamaanPenelitian menunjukkan, melakukan pekerjaan sekaligus (multitasking) akan memakan waktu lebih lama dibanding mengerjakannya satu per satu. Hal ini karena fokus dan perhatian terbagi. Meskipun ada beberapa orang mampu melakukannya dengan baik, tapi tidak selamanya multitasking dapat berjalan mulus. Sebaiknya, selesaikan tugas satu demi satu dengan membuat daftar pekerjaan, mulai dari yang penting sampai tidak terlalu penting.
link sumber :
http://www.wolipop.com/read/2011/06/10/113810/1657472/1133/ konsentrasi-kerja-menurun-ini-tips-mengatasinya

[relatedPosts]

Posted in Artikel, Umum | Tagged: | Leave a Comment »